Ada Citra negatif sudah lama yang melekat pada daerah Kestalan sejak bertahun-tahun lalu, namun kini asa untuk mengubah image Kestalan terbuka lebar, usai Kampung Cat Cerah Ceria (C3) diresmikan Pemkot pada 6 Desember. Berlokasi di Jalan Tinimbar, kampung itu merupakan perwujudan dari destinasi wisata baru, yakni wisata airbrush, yang didesain Pemkot guna mengangkat perekonomian di wilayah tersebut.
Terdiri dari 45 unit selter pedagang kaki lima (PKL) yang sudah dibangun ulang, Pemkot pun memantapkan niat untuk memoles kembali citra Kestalan. “Citra kawasan Kestalan kini sudah berubah. Dulu hanya identik dengan keberadaan para pekerja seks komersial (PSK), tapi kini sudah ada destinasi wisata airbrush. Namanya Kampung Cat Cerah Ceria (C3),” tegas Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, dalam peresmian selter-selter PKL tersebut.
Bukan tanpa alasan jika Pemkot memutuskan untuk mengembangkan destinasi wisata airbrush di lokasi itu. Selain sudah disesaki para perajin cat hias sejak puluhan tahun lalu, pamor seni airbrush di Jalan Tanimbar pun sudah terkenal hingga beberapa kota di Jawa.
“Sayangnya lokasi usaha para PKL tidak tertata dan malah terkesan kumuh. Awalnya mereka hanya menggunakan lahan tambahan di halaman rumah warga, atau justru membangun kios yang menutupi saluran di bawahnya. Akibatnya saluran itu tidak bisa dibersihkan,” imbuh Kepala Bidang (Kabid) PKL Dinas Perdagangan, Didik Anggono.
Berbekal dana APBD senilai Rp 299.277.000, Pemkot pun memutuskan untuk menata ulang sekaligus mengembangkan pusat airbrush di tengah permukiman padat penduduk tersebut.
“Sebagian material selter kami ambil dari bekas kios darurat pedagang Pasar Klewer di Alun-alun Lor Keraton Surakarta, yang sudah tidak terpakai. Sebelum diresmikan, kami juga menggelar lomba mural untuk menghias selter-selter ini,” kata Kepala Dinas Perdagangan, Heru Sunardi.
Tidak sebatas membangun ulang selter PKL, Pemkot pun mengaspal jalan lingkungan di depan sederetan lokasi usaha tersebut. Kini Jalan Tanimbar terlihat lapang. Bahkan drainase di sisi timur jalan tersebut dibersihkan, karena permukaan selter dinaikkan sekitar 50 cm dari permukaan jalan.
“Sekarang tinggal menunggu pembangunan gapura dari rangka alumunium,” terang Wali Kota.
Pujian atas penataan selter PKL Kestalan dan pengembangan destinasi wisata airbrush tersebut dilayangkan Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Kebetulan, Mendag menyempatkan diri hadir dalam peresmian selter usai meninjau ketersediaan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional beberapa jam sebelumnya.
“Pemerintah terus mendorong pertumbuhan usaha kecil mikro dan menengah (UMKM). Kami harap pembangunan selter ini bisa menjadi bagian dari revitalisasi PKL-PKL lain di Kota Solo,” tegas dia.
Tak kalah penting, pemilihan selter PKL Kestalan tersebut sebagai destinasi wisata airbrush mampu mendatangkan optimisme bagi para pelaku usaha. “Selternya sekarang lebih bagus, karena sebelumnya kawasan ini cukup kumuh. Sebab para perajin membikin sendiri-sendiri lokasi usahanya,” tutur salah seorang PKL, Romy Purnomo Aji.
Dijadikannya Kampung C3 sebagai daerah tujuan wisata baru, dinilai Romy bisa menguntungkan para PKL dan warga sekitar. “Apalagi usaha cat airbrush ini sudah ada sejak 1975. Dari awalnya melayani cat khusus sepeda, hingga berkembang menjadi cat motor dan mobil.” (**)