Setup Menus in Admin Panel

Pasokan Listrik Premium di RSUD Bung Karno

Bagi pengelola layanan fasilitas publik, listrik merupakan kebutuhan primer. Tidak terkecuali manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno.

Beragam alat kesehatan berteknologi modern di rumah sakit tipe C milik Pemkot Surakarta tersebut, dipastikan membutuhkan listrik sebagai sumber energi. Listrik padam jelas menjadi gangguan besar, bagi kelancaran penanganan kesehatan pasien.

“Satu detik saja terjadi pemadaman listrik, bisa berdampak terhadap kegagalan tindakan operasi,” tegas Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto.

Saking vitalnya kebutuhan akan pasokan listrik, manajemen telah melengkapi rumah sakit itu dengan genset sebagai sumber listrik cadangan. Harapannya satu, alat-alat kesehatan tetap bisa dialiri listrik manakala pasokan utama dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mendadak mengalami gangguan.

Kini jaminan kelancaran pasokan listrik itu bertambah, usai manajemen PT PLN memberikan keistimewaan bagi RSUD Bung Karno usai rumah sakit tersebut “naik kelas” menjadi pelanggan premium.

Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Surakarta, Adi Prasetyo Nugroho menjelaskan, layaknya pelanggan premium lainnya listrik RSUD Bung Karno akan dipasok dari minimal dua gardu induk. “Kalau tidak memungkinkan maka pasokan itu tetap disuplai dari satu gardu induk, namun dilengkapi minimal dua trafo. Jadi kalau ada kerusakan di sumber pertama yang mengakibatkan gangguan suplai listrik, tinggal diambilkan dari sumber kedua,” beber Adi usai seremoni penyalaan pelanggan premium di RSUD Bung Karno, Selasa (25/2).

Sebelum seremoni penyalaan listrik diselenggarakan, layanan listrik bagi pelanggan premium itu sudah diujicoba selama seminggu. “Hasilnya tidak ada kendala.”

Instalasi listrik tersebut, imbuh Adi, dilengkapi peralatan change over suite yang bekerja otomatis. Peralatan itu berfungsi memindahkan sumber listrik, saat suplai listrik dari sumber pertama padam.

Jaminan suplai listrik yang relatif stabil bagi sebuah rumah sakit, tentu sangat urgen. Sebab banyak peralatan medis elektronik yang memerlukan pasokan setrum yang terjaga, tidak terkecuali peralatan medis untuk operasi.

“Sistem perpindahan antara dua sumber tersebut berlangsung sekitar 0,5 detik. Jadi gangguan listrik hanya dirasakan seperti lampu yang berkedip sesaat,” tegasnya.

Singkatnya, saat ini listrik RSUD Bung Karno lebih susah oglangan. Manajemen rumah sakit bisa bernapas lebih lega, pun halnya dengan Pemkot Surakarta. Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menegaskan, status RSUD sebagai pelanggan premium PLN bisa memicu peningkatan kualitas layanan rumah sakit tersebut.

“Masyarakat yang berobat juga bisa lebih tenang, karena tidak perlu takut alatnya tidak berfungsi karena gangguan listrik,” tandasnya.

Di luar itu, RSUD Bung Karno tercatat sebagai pelanggan premium kedelapan UP3 PLN Surakarta. Pelanggan lain diantaranya tiga unit bangunan di kompleks RS Ortopedi dr Soeharso, rumah dinas Wali Kota Surakarta, kompleks perkantoran di Balai Kota Surakarta, RSUD Sragen, serta kompleks kediaman Presiden Jokowi di Sumber.

Adi berharap nantinya kian banyak rumah sakit yang bekerjasama dengan PT PLN Persero, sehingga pelayanan medis yang diselenggarakan semakin optimal. Tidak terkecuali pelanggan lain di kawasan atau fasilitas publik berdaya listrik besar mulai 53 kVA.

“Mereka bisa mengajukan permohonan tanpa syarat dan bisa disetujui dalam satu atau dua hari, setelah dilakukan survei teknis yang meliputi jaringan dan instalasi. Pelanggan tak dikenai biaya karena PT PLN yang membiayai sepenuhnya. Saat ini Stadion Manahan dan Auditorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pun sedang diproses untuk layanan ini,” papar Adi. (**)

Mari Berbagi Informasi Kota Surakarta :
26/02/2020
© 2016-2021 PPID Kota Surakarta