Setup Menus in Admin Panel

Melahirkan Tenaga Kerja Berkualitas Prima

Saat mendirikan Surakarta Competency and Technology Center (SCTC) sebelum berkembang menjadi Solo Techno Park (STP) pada 2009, Pemkot Surakarta sudah berangan-angan untuk menyediakan pusat pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi warganya. Tak hanya membekali mereka dengan skill yang mumpuni, secara umum daya saing Kota Bengawan pun ikut terdongkrak manakala alumni-alumni pelatihan STP mampu terserap dunia kerja yang mensyaratkan kompetensi tertentu.

Kini usai berjalan 10 tahun, pengakuan atas upaya Pemkot pun diberikan Pemprov Jateng. Penghargaan sebagai juara umum Anugerah Indeks Daya Saing Daerah Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 pun diterima Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, dari Plt Direktur Sistem Inovasi Deputi Bidang Penguatan Inovasi Kementerian Riset dan Teknologi RI, Muhammad Amin, di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Kamis (28/11).

“Penghargaan ini menjadi motivasi dalam meningkatkan daya saing Kota Surakarta. Kami memiliki STP yang tujuan utamanya adalah menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja dan mandiri, serta tidak tergantung sepenuhnya kepada negara dalam menghidupi diri sendiri dan keluarga,” kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota.

Sejauh ini, imbuh orang nomor satu di jajaran Pemkot ini, STP telah terbukti mampu menyelenggarakan berbagai pelatihan yang menghasilkan tenaga terampil dalam berbagai bidang. Selain itu pengembangan program-program pelatihan juga terus dilakukan, agar daya saing daerah kian meningkat.

“Ada inisiatif dari Pemkot dan manajemen STP untuk mendirikan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil, yang mana mahasiswa maupun mahasiswi yang direkrut akhirnya bisa tersalurkan ke dunia industri. Atau membuka usaha sendiri dalam bidang tekstil.”

Bagi Pemkot, apresiasi tersebut jelas melecutkan semangat untuk berbuat lebih baik lagi. Apalagi selama ini sejumlah kebijakan Pemkot bermuara kepada optimalisasi tenaga kerja, pengembangan iklim inovasi, penguatan kualitas SDM, penguatan iklim bisnis, serta pemerataan kesejahteraan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 pun sudah memberikan penekanan kepada penguatan daya saing dan kemandirian masyarakat. Yakni melalui pemilihan tema “Pengembangan Daya Saing Kota didukung Kemandirian Masyarakat Berbasis Kearifan Budaya”

“Kami mengacungi jempol atas perhatian dari Pemprov Jawa Tengah. Bahkan bila perlu tahun depan diadakan penilaian serupa, yang melibatkan stakeholder di masing-masing kota/kabupaten. Jadi tidak hanya pemerintah daerahnya saja yang diberi penghargaan,” tegas Rudy.

Ia beralasan, tidak sedikit elemen masyarakat yang turut berperan dalam upaya peningkatan daya saing suatu daerah demi terwujudnya bangsa yang mandiri. Apalagi sebagai kota vokasi, peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing terkait erat dengan lembaga keterampilan dan industri-industri potensial yang tengah berkembang di Kota Bengawan.

“Jadi mereka juga perlu diperhatikan oleh pemerintah pusat maupun provinsi.”

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Tengah, Sarwa Pramana, menjelaskan bahwa Pemkot Surakarta dan Pemkab/Pemkot lain penerima penghargaan serupa merupakan pemerintah daerah yang memiliki nilai tertinggi dalam pengisian kuesioner dan pemaparan laporan di hadapan dewan juri, dua bulan sebelum penyerahan penghargaan. “Penghargaan ini merupakan bentuk hubungan Pemprov dan Kementerian Ristek, tiap kategori penghargaan menjadi pilar daya saing tiap daerah,” katanya.

Sarwa menambahkan, ketatnya persaingan dalam era globalisasi menuntut penguasaan Iptek dan beragam inovasi, menuju ekonomi berbasis pengetahuan demi peningkatan daya saing bangsa. Di tingkat lokal, hal itu bisa dilakukan dengan memperkuat perekonomian daerah. (**)

Mari Berbagi Informasi Kota Surakarta :
04/12/2019
© 2016-2021 PPID Kota Surakarta