Setup Menus in Admin Panel

Bantuan Masyarakat Bukti Kebersamaan Atasi Corona

Penanganan corona (Covid-19) memang kompleks. Tak hanya menyangkut kesiapan anggaran, virus yang mewabah tiba-tiba di berbagai belahan dunia itu ternyata membutuhkan kesigapan para pengambil kebijakan dalam mengatasinya.

Selain harus menyediakan anggaran penanganan Covid-19 yang memadai, pemerintah termasuk Pemkot Surakarta, juga harus berburu berbagai peralatan yang dibutuhkan. Baik berupa perlengkapan medis hingga sarana antisipasi penyebaran virus, macam cairan disinfektan dan hand sanitizer.

Problem pelik pun mesti dihadapi Pemkot, saat awal pemberlakuan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona di Kota Bengawan. Berbagai keperluan, utamanya alat pelindung diri (APD) dan masker N95, mendadak langka.

Pemicunya adalah aksi penimbunan dan tingginya permintaan di pasaran. Maklum saja. Kebutuhan barang-barang tersebut melonjak drastis, seiring kian mewabahnya Covid-19 di berbagai daerah.

“Kami sempat kebingungan dalam mengusahakan APD maupun masker, juga perlengkapan medis lain. Barangnya langka dan susah dijumpai di pasaran. Kalaupun ada yang menjual, harganya sudah melambung tinggi dan tidak jarang penjualnya enggan memberikan nota,” tutur Kepala Dinas Kesehatan, Siti Wahyuningsih.

Situasi itu menyisakan dilema bagi Pemkot. Di satu sisi Pemkot membutuhkan barang-barang tersebut, guna menjamin ketersediaan perlengkapan medis bagi dokter dan tim mereka. “Tapi di sisi lain kami tidak berani membelinya, sebab bisa tersangkut masalah hukum di kemudian hari.”

Belum lagi untuk kebutuhan lain, seperti logistik bagi mereka yang terdampak. Program penanganan Covid-19 yang dicanangkan Pemkot memang bersifat komprehensif, lantaran mencakup program nonkesehatan seperti jaring pengaman sosial bagi warga miskin dan rentan miskin. Juga penyediaan lokasi karantina terpusat bagi pemudik maupun warga yang membutuhkan.

“Untungnya lama-kelamaan kesulitan itu bisa terurai. Persediaan barang-barang kebutuhan medis dari hari ke hari semakin banyak. Yang tak kalah penting, donasi masyarakat juga memudahkan Pemkot dalam menyediakan barang-barang yang dibutuhkan untuk penanganan virus corona,” beber Ning, demikian sapaan akrab Siti.

Ya, sejak Maret berbagai kalangan memang telah berdonasi untuk membantu Pemkot dalam menangani wabah corona. Hingga akhir April, barang-barang seperti APD, masker, cairan disinfektan, alcohol swab, telur ayam, beras, alat cuci tangan portabel, vitamin, uang tunai, hingga nasi kotak berdatangan dari para penyumbang.

Tak hanya organisasi masyarakat dan perusahaan, individu yang peduli dengan wabah Covid-19 pun ikut menyumbangkan berbagai jenis barang kepada Pemkot. Semua bantuan yang tercatat rapi oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta tersebut, seolah membuktikan kebersamaan semua pihak dalam mengatasi dampak pandemi.

“Semua bantuan itu tercatat dan didistribusikan sesuai kebutuhan. Masker medis dan APD misalnya, dialokasikan bagi rumah sakit, puskesmas maupun petugas pemakaman jenazah. Kalau hand sanitizer, maskeratau disinfektan akan diserahkan kepada masyarakat atau kantor pelayanan publik. Tidak ada yang ditimbun atau dipakai sendiri oleh pejabat-pejabat,” tandas Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.

Menurut orang nomor satu di Kota Bengawan ini, peran serta masyarakat sangat penting dalam maksimalisasi penanganan Covid-19. “Semuanya harus terlibat sesuai peran masing-masing. Kita tentu ingin pandemi ini cepat berlalu. Pemerintah tidak sanggup jika mengatasinya sendirian,” jelas dia. (**)

Mari Berbagi Informasi Kota Surakarta :
30/04/2020
© 2016-2021 PPID Kota Surakarta