Empat jabatan eselon II di lingkungan Pemkot Surakarta saat ini kosong. Pejabat sebelumnya telah memasuki masa purnatugas, sehingga Pemkot terpaksa mendudukkan seorang pelaksana tugas (Plt) guna memimpin keempat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut.
Layaknya proses pemilihan pejabat pengganti pada 2018, seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama pun diselenggarakan Pemkot. Sebanyak lima anggota panitia seleksi (pansel) telah dibentuk, dari kalangan akademisi, birokrat dan masyarakat.
Seleksi itu lantas diumumkan mulai 12 Februari, melalui situs resmi Pemkot. Saat pendaftaran ditutup 27 Februari, panitia telah menerima 27 berkas yang dikirimkan pelamar Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Satpol PP tersebut.
“Seluruh pelamar berasal dari internal Pemkot Surakarta,” ungkap ketua pansel, Anwar Hamdani.
Panitia yang dikukuhkan melalui Keputusan Wali Kota Surakarta Nomor 800.1/15 Tahun 2020 tentang Pembentukan Panitia dan Sekretariat Panitia Seleksi Terbuka dan Kompetitif Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2020 itu lantas bergerak cepat. Sehari usai masa pendaftaran ditutup, berkas-berkas lamaran milik para pejabat eselon III itu segera diverifikasi. Seleksi administrasi itu akan menentukan lolos tidaknya setiap peserta menuju tahapan selanjutnya.
“Kami melihat berkas-berkas peserta dengan kesesuaian syarat yang sudah ditetapkan. Termasuk batas maksimal usia peserta yakni 56 tahun pada April 2020,” terang Anwar.
Merujuk jadwal yang telah disusun panitia, hasil seleksi administrasi akan diumumkan 2 Maret. “Peserta yang dinyatakan memenuhi syarat, akan mengikuti tahapan seleksi berikutnya yaitu uji kompetensi. Yang meliputi uji kompetensi manajerial, kompetensi bidang, dan kompetensi sosiokultural. Kami bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) untuk menyelenggarakan uji kompetensi tersebut,” paparnya.
Anwar menyebut, seleksi berkas lamaran dan uji kompetensi ini menjadi pembeda lelang jabatan kepala OPD tahun ini dengan kegiatan sejenis tahun-tahun sebelumnya. “Tahapan seleksi kali ini dimulai dari uji kompetensi dulu, baru setelah lulus dilanjutkan dengan uji program dan gagasan. Kalau seleksi sebelumnya kan uji program dulu, lalu uji gagasan, setelah itu peserta yang dinyatakan lulus baru mengikuti uji kompetensi,” beber Anwar.
Selain menyesuaikan regulasi terbaru mengenai seleksi pejabat eselon, penyusunan tahapan seleksi itu dimaksudkan guna memaksimalkan proses pemilihan calon kepala OPD definitif. “Jadi yang ikut tahapan selanjutnya memang sudah teruji kompetensinya,” tandas dia.
Seluruh tahapan seleksi itu berakhir 19 Maret. Tahapan terakhir tersebut adalah uji gagasan dan wawancara, yang akan diikuti oleh para peserta yang lulus uji kompetensi.
Berdasarkan catatan panitia, jabatan Kepala Dinas Kebudayaan menjadi favorit para peserta seleksi. Jumlah lamaran yang diterima pansel hingga hari terakhir pendaftaran adalah sembilan berkas. Adapun urutan lowongan kepala OPD terbanyak dilamar pejabat eselon III selanjutnya adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta Kepala Satpol PP.
“Kami sudah menyosialisasikan pelaksanaan seleksi kepala OPD ini kepada seluruh pejabat eselon III. Kami ingin sebanyak mungkin pejabat eselon III yang memenuhi syarat, bisa mengikuti seleksi,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Ahyani.
Pemkot, lanjut Sekda, menilai seleksi JPT Pratama kali ini strategis guna mengukur kompetensi para pejabat eselon III. “Dari seluruh tahapan seleksi, nantinya bisa terlihat seberapa besar potensi masing-masing peserta. Hasilnya bisa menjadi salah satu pertimbangan kami, jika nantinya dibutuhkan pergeseran (mutasi) pejabat eselon II.”
Sementara itu Wali Kota FX Hadi Rudyatmo kembali menggaransi seleksi JPT Pratama Februari 2020 tidak dipungut biaya sepeserpun. Orang nomor satu di jajaran Pemkot ini bahkan meminta peserta seleksi melapor kepadanya, manakala dimintai ongkos oleh siapapun selama mengikuti proses seleksi.
“Seleksi ini dilakukan terbuka dan kompetitif. Prosesnya diserahkan sepenuhnya kepada pansel yang telah dibentuk. Diharapkan akhir Maret hasil seleksi sudah diketahui,” tandas Wali Kota. (**)