Setup Menus in Admin Panel

Fly Over Purwosari Kado Hari Bakti PU

Sejak Rabu (5/2) hingga 10 bulan ke depan, kebiasaan warga Kota Bengawan dalam bepergian dipastikan berubah. Pemicunya satu, yakni tak lagi difungsikannya perlintasan sebidang Purwosari sebagai salah satu jalur akses keluar masuk kota.

Asumsi itu bukan tak berdasar. Perlintasan sebidang Purwosari di Jalan Slamet Riyadi ini, merupakan salah satu titik terpadat di ruas jalan utama Kota Solo tersebut. Sebab perlintasan itu menjadi salah satu rute favorit para penglaju, warga serta wisatawan untuk menyusuri kota dari timur ke barat atau sebaliknya.

Antrean panjang kendaraan saat jam sibuk, akhir pekan atau liburan, menjadi pemandangan khas bagi siapapun yang melintas di lokasi tersebut. Dan kini, perlintasan itu tidak lagi bisa dilalui kendaraan, lantaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menutupnya demi kelancaran pembangunan fly over.

“Kami berharap masyarakat bisa sedikit bersabar selama masa pembangunan. Dampaknya memang terasa, terutama bagi pengguna jalan, dengan ditutupnya perlintasan sebidang dan terbatasnya akses menuju lokasi proyek mulai simpang Kerten sampai simpang Purwosari. Kami juga berusaha meminimalkan dampak sosial dari proyek fly over ini,” kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII Akhmad Cahyadi, Akhmad Cahyadi.

Ya, meskipun Pemkot Surakarta telah melengkapi proyek pembangunan jalan layang kedua di Kota Bengawan itu dengan berbagai skenario manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL), para pengguna jalan tetap harus beradaptasi dengan pola pergerakan mereka. Apalagi pola tersebut relatif mapan, lantaran adaptasi terakhir sudah berlangsung setahun usai overpass Manahan resmi dibuka untuk umum pada akhir 2018.

“Kontrak pembangunan fly over ini berlangsung sejak 8 Januari sampai 20 Desember,” imbuh Akhmad.

Namun tak dinyana, sejurus kemudian Akhmad melanjutkan penjelasannya dengan pernyataan bernada menyejukkan. “Tapi kami bersama pelaksana, satuan kerja (satker) dan pejabat pembuat komitmen (PPK) bertekad agar bisa selesai lebih cepat. Insya Allah 3 Desember sudah selesai.”

Seolah ingin kembali menegaskan perkataannya, Akhmad lantas mengungkapkan alasan pemangkasan durasi pekerjaan hingga 17 hari tersebut. Rupanya, tanggal tersebut merupakan

momentum istimewa bagi Kementerian PUPR. “3 Desember bertepatan dengan Hari Bakti Pekerjaan Umum. Kami ingin fly over ini jadi kado saat hari lahirnya kementerian,” jelas Akhmad.

Walapun terkesan eksklusif, namun “kado” tersebut jika ditelisik lebih jauh ternyata juga berdampak besar bagi khalayak. “Dampak positif juga bisa dirasakan masyarakat, dengan percepatan itu. Sebab waktu pengerjaan fly over menjadi lebih singkat,” tandas Akhmad.

17 hari memang relatif pendek. Namun jika menilik “kerelaan” jutaan pengendara untuk berputar-putar atau menimbang-nimbang rute alternatif setiap kali hendak bepergian, hadiah tersebut tetap akan terasa spesial.

Betapapun, seluruh ruas jalan utama di Kota Solo saling terkoneksi. Penutupan salah satu ruas jalan diantaranya, jelas berdampak terhadap kelancaran arus kendaraan di ruas jalan lainnya.

“Karena itu kami berharap dukungan masyarakat, agar pembangunan jalan layang Purwosari bisa lancar, tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu,” pinta Akhmad.

Yang tak kalah penting, jika percepatan proyek itu bisa berjalan sesuai skenario, maka kemacetan dan antrian panjang kendaraan di kawasan Purwosari bisa hilang dalam waktu 17 hari lebih cepat dari tenggat awal.

Wakil Wali Kota (Wawali) Achmad Purnomo juga mengimbau warga untuk bersabar sejenak. “Hingga beberapa bulan mendatang, kemacetan masih akan jadi fenomena di berbagai ruas jalan. Kami pun meminta petugas bisa lebih sigap dan siap mengurai kemacetan itu,” tegasnya.

Apalagi kesabaran itu diyakini akan berbuah manis. “Awal Desember Solo sudah punya fly over Purwosari. Ini menjadi perwujudan visi dan misi Pemkot yang diimplementasikan dalam pemenuhan kebutuhan di bidang infrastruktur,” papar Purnomo.

Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Ari Wibowo ikut menekankan agar masyarakat memperhatikan empat hal penting saat hendak bepergian, selama proses pembangunan fly over. “Intinya manajemen waktu, rute, transportasi dan maksud perjalanan. Hindari jam sibuk, pilih jalur alternatif terbaik, dan prioritaskan kebutuhan untuk bepergian,” pesannya. (**)

Mari Berbagi Informasi Kota Surakarta :
06/02/2020
© 2016-2021 PPID Kota Surakarta