Setup Menus in Admin Panel

Nusukan Kelurahan Terbersih

Warga Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari boleh berbangga. Tahun ini, lingkungan tempat tinggal mereka dinobatkan sebagai kelurahan terbersih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Adalah Tim Penilai Lomba Bersih dan Sehat (LBS) 2019 Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang mengukuhkan Kelurahan Nusukan sebagai juara III dalam lomba tersebut. Mewakili Kota Surakarta usai menjuarai LBS tingkat kota, inilah kali pertama Nusukan masuk sebagai salah satu nominator desa/kelurahan terbersih bersama delapan wilayah lain se-Jawa Tengah.

”Lomba ini berjenjang dimulai tingkat kelurahan, yang kami selenggarakan dalam rangka 17 Agustusan. Saat Rukun Warga (RW) 13 dinyatakan menang dalam lomba tingkat kelurahan tahun 2018, kami lantas mengajukannya ke LBS tingkat kecamatan tahun berikutnya. Ketika keluar sebagai juara pertama, lalu diikutsertakan dalam lomba tingkat kota,” terang Lurah Nusukan, Utik Sri Wahyuni.

Lagi-lagi, RW 13 keluar sebagai jawara tingkat kota. ”Alhamdullilah juara pertama dan berhak maju mewakili Kota Surakarta ke LBS tingkat provinsi. Tahun ini juga baru pertama kalinya masuk sebagai nominator, karena dalam LBS tingkat provinsi tahun lalu kami tidak dapat nominasi sama sekali.”

Hadiah berupa tropi penghargaan dan uang pembinaan pun berhak diraih Kelurahan Nusukan. ”Kami tidak tahu kriteria penilaian dari tim juri seperti apa. Yang pasti sebagai salah satu nominator, Nusukan dikunjungi tim penilai pada bulan lalu untuk menjalani penilaian lapangan,” papar Utik.

Namun jika ditilik lebih jauh, urusan kebersihan di RW 13 memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Di wilayah tersebut pengelolaan sampah ramah lingkungan seolah sudah akrab dilakukan warganya.

”RW 13 ini memiliki beberapa inovasi, di samping wilayahnya memang bersih. RW 13 juga menjadi pelopor bank sampah bagi RW-RW lainnya. Tahun lalu, RW 13 pun terpilih sebagai juara lomba 3R (reduce, reuse, recycle) tingkat kota,” kata Utik.

Aktivitas Bank Sampah Uwuh Berkah dan Kelompok Keterampilan Katon Elok, disebut Utik, ikut mendukung raihan prestasi Nusukan tersebut. ”Di sana sudah ada pengolahan pupuk organik, mulai dari pupuk padat sampai pupuk cair. Produk-produk kelompok keterampilan juga sudah banyak, dan mulai dipasarkan rutin di Car Free Day (CFD) maupun bazaar-bazaar.”

Torehan prestasi sebagai juara III LBS se-provinsi pun menjadi pembuktian bagi warga Nusukan, jika kerja keras mereka mengelola kebersihan lingkungan pantas diakui oleh khalayak luas. ”Tapi bagi kami, yang lebih penting adalah lomba itu bisa menggerakkan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Juara bukan tujuan akhir, namun lebih kepada bagaimana Nusukan bisa lebih tertata dan kebersihan lingkungannya lebih dipelihara,” tegas Utik.

Hal itu, imbuh dia, masih menjadi tantangan bagi warga Nusukan secara umum. ”Nah, kami harap apa yang sudah diraih RW 13 ini bisa dikembangkan di RW-RW lainnya,” jelas Utik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta Sri Wardhani Purbawidjaja menerangkan, capaian Nusukan tersebut mencerminkan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Saat ini, menurut Wardhani, masyarakat cenderung risih jika lingkungan tempat tinggal mereka terlihat kotor dan tidak sehat.

“Kampung bersih dan sehat hampir di setiap kelurahan sudah ada. Tinggal bagaimana pemerintah mendorong maksimalisasi kampung tersebut. Kami harap mindset masyarakat juga terus berkembang, sehingga tetap menganggap lingkungan bersih dan sehat itu penting bagi kelangsungan hidup mereka dan generasi mendatang,” papar Wardhani. (**)

Mari Berbagi Informasi Kota Surakarta :
15/11/2019
© 2016-2021 PPID Kota Surakarta