Isu intoleransi antar umat beragama kerap beredar khususnya melalui sosial media. Isu-isu negatif tersebut berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa yang selama ini telah terangkum dalam semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika. Majunya teknologi komunikasi pun mempermudah penyabaran isu negatif tersebut.
Menyikapi intoleransi umat beragama baik itu melalui penyebaran isu maupun segala jenis tindakan, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surakarta memiliki program peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama. Hal ini penting mengingat pluralisme masyarakat yang ada di Kota Surakarta. Terdapat berbagai pemeluk agama di Surakarta, termasuk Konghuchu yang setiap imlek memusatkan perayaan di kawasan Pasar Gedhe Hardjonagoro sebagai pecinannya Surakarta.
Salah satu perwujudan program peningkatan toleransi dan kerukunan agama yakni dibentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama atau FKUB Kota Surakarta. Forum ini berisi masyarakat Kota Surakarta lintas agama yang bersama-sama berkomitmen menjaga kerukunan dan toleransi di Kota Surakarta. Melalui forum ini, dibahas isu-isu agama termasuk intoleransi dan pemecahan persoalan dengan mengedepankan kesatuan dan persatuan.
FKUB dibentuk berdasar Surat Keputusan Walikota Surakarta Nomor 450/15.4/1/2017. Sesuai SK tersebut, pembentukan FKUB dan Dewan Penasehat FKUB sesuai dengan arah kebijaksanaan Pemerintah dalam Pembangunan Nasional di bidang agama. Pembangunan tersebut khususnya peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama, kehidupan beragama, serta peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama.
Pada akhir Maret lalu, Kesbangpol Kota Surakarta sebagai penanggung jawab menggelar Pengukuhan FKUB Kota Surakarta periode 2017-2022 dan mengangkat Drs. H. Subari sebagai ketua FKUB Kota Surakarta periode tersebut. Kepengurusan yang baru berkomitmen meningkatkan kerukunan dan toleransi salah satunya dengan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat.
Kegiatan Srawung Kaum Muda Lintas Agama 2017 digelar pertengahan April dihadiri ratusan pemuda lintas agama di Surakarta. Dalam acara sosialisasi dan edukasi tersebut, kaum muda dari SMA se-Surakarta, FKUB, Kesbangpol, NU, Walabi, dan Tri Pusaka berkumpul untuk menyikapi maraknya isu intoleransi umat beragama. Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan khususnya bagi kaum muda. Harapannya Surakarta menjadi kota yang semakin aman, tentram, damai, dan jauh dari isu-isu negatif kehidupan beragama.