Pelestarian budaya di Surakarta sangat penting mengingat riwayat Kota Surakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa di masa kerajaan dahulu. Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Kebudayaan membuat program khusus untuk mengelola budaya melalui berbagai tontonan dan tuntunan berbasis budaya.
Program tersebut melaksanakan 6 kegiatan berhubungan dengan event budaya salah satunya Kirab Budaya untuk memperingati Hari Jadi Sala atau cikal bakal Kota Surakarta. Hari jadi Kota Surakarta yang jatuh pada tanggal 17 Februari diperingati dengan tari kolosal bertemakan Boyong Kedaton. Sendra tari tersebut menceritakan pindahnya masyarakat (boyongan) dari Kerajaan Kartasura menuju Desa Sala atau pusatnya Surakarta.
Selain Kirab Budaya, Dinas Kebudayaan juga menyuguhkan gelaran Mangkunegaran Performing Arts yang menampilkan tentang kebudayaan yang berkembang di Pura Mangkunegaran. Ada pula Solo Menari, event tahunan dalam rangka memperingati hari tari sedunia dengan menampilkan pentas menari di sejumlah titik strategis.
Solo Gamelan Festival yang memfokuskan pada penggunaan alat musik gamelan, serta Festival Ketoprak yang menjadi ajang pentas bagi grup ketoprak di Kota Surakarta dan luar daerah. Terakhir, Dinas Kebudayaan memiliki Festival Keroncong yang merupakan event bagi grup-grup keroncong di Kota Surakarta.
Kegiatan dalam program ini gratis bagi masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Seluruh event mencakup berbagai produk budaya baik seni gerak, seni musik, drama, dan lain sebagainya.
Diharapkan seluruh event budaya tersebut tak hanya menjadi tontonan bagi masyarakat namun juga tuntunan. Artinya ada makna dan nilai yang mampu diresapi masyarakat dan tercermin dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Daftar Event Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya:
- 1.Kirab Budaya Hari Jadi Sala
18 Februari 2017
- 2.Mangkunegaran Performing Arts
17-18 Maret 2017
- 3.Solo Menari
29 April 2017
- 4.Solo Gamelan Festival
6 Mei 2017
- 5.Festival Ketoprak
7-8 Juli 2017
- 6.Festival Keroncong
21-22 Juli 2017